Dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) terus
melakukan penemuan, kali ini penemuan kebali dilakukan Sisunandar PhD, dosen
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Pendidikan Biologi
S1 UMP yang berhasil menemukan pembibitan klapa kopyor hibrida dengan kultur
jaringan.
Dosen UMP Berhasil Temukan Kelapa Kopyor Kultur Jaringan |
Keberhasilan itu dibuktikan dengan di panennya kelapa
kopyor bersama Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, di Science Techno Park
UMP, Rabu (22/5/2019).
Hasil penelitian berawal dari disertasi S3 di Australia
pada tahun 2008, pulang ke Indonesia dan berhasil mengembangkan pada tahun
2012.
“Untuk penelitian kelapa saja, saya mulai 2004 sampai
2008, terus pada 2008 saya mulai (penelitian) klapa kopyor, dan baru berhasil
tahun 2012. Sebenarnya pada tahun 2011 sudah berhasil, namun dibutuhkan proses
pembibitan sampai menuai hasil pada tahun 2012, salah satu hasilnya, yang di
tanam di kantor pusat UMP, itu yang pertama kalinya ditanamkan,” urainya.
Sisunandar menjelaskan, kelapa kopyor adalah plasma
nutfah unggul yang memiliki ekonomi tinggi, sehingga bisa digunakan untuk
mewujudkan program pemberantasan kemiskinan di Indonesia.
“Pembenihan klapa kopyor juga tidak dapat dilakukan
secara alami sehingga satu-satunya alternatif yang tersedia untuk memecahkan
permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan kultur embrio,” ungkapnya.
Sisunandar menambahkan, hasil penelitian mini growth chamber, kata dia, berhasil
digunakan untuk menginduksi akar dan mengadaptasikan benih klapa kopyor hasil
kultur jaringan secara langsung dengan tingkat keberhasilan tinggi 90 persen
dengan menggunakan metode ex vitro rooting.
Menurut Sisunandar, Metode Ex Vitro juga Rooting berhasil
digunakan untuk mengadaptasikan benih yang berasal dari empat kultur kelapa
secara langsung dengan keberhasilan tinggi. Benih tanpa akar maupun benih
lengkap dengan akar berhasil diaklimatisasikan secara langsung.
Sementara itu, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan
Kemenristekdikti Dr Muhammad Dimyati MSc mengungkapkan ini merupakan hasil
temuan klapa kopyor di dunia. Menurutnya, penelitian dari dosen UMP bisa
memberikan manfaat untuk bangsa Indonesia
“Untuk itu setelah hasil penelitian itu terwujud seperti
ini langkah berikutnya adalah bagaimana membuat agar kelapa ini bisa
dimanfaatkan oleh industri untuk memenuhi kebutuhan pengguna atau orang-orang
yang suka kelapa kopyor, karena kelapa kopyor itu tidak hanya untuk makanan
saja, tetapi bisa untuk kosmetik dan sebagainya,” ungkapnya.
Terpisah, Rektor UMP Dr Anjar Nugroho dalam pidato
miladnya mengungkapkan penelitian UMP berdasarkan hasil penilaian Kinerja
Penelitian Perguruan Tinggi Tahun 2013-2015, pada tahun 2016 melalui surat
Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat no.2331/DRPM/TU/2016, UMPmasuk
dalam kelompok Mandiri.
“Kita punya banyak pusat unggulan, seperti Pusat
Penelitian KelapaKopyor, Pusat Penelitian Polimer Hidrogel, Pusat Penelitian
Kanker dan Stem cell, Pusat Pengembangan Multimedia Pembelajaran, serta Pusat
kajian Halal atau Halal Center,” pungkasnya.(tgr)
Sumber: ump.ac.id