Alhamdullilah di tahun 2017
ini Jaringan Saudagar Muhammadiyah yang selama ini dikenal dengan sebutan JSM
telah mendapatkan hati dan tempat di warga Muhammadiyah dimanapun kini berada.
Hal ini tidak lepas dari animo besar yang ada selama ini bagi warga
Muhammadiyah dalam mewujudkan Pilar Ketiga sebagai amanah dalam Muktamar ke-47
di Makassar, Sulawesi Selatan pada 2015.
Berikhtiar untuk mendorong
kewirausahaan di lingkungan Muhammadiyah—tidak bisa dibayangkan oleh semua
orang. Apalagi dengan melihat kondisi makro kewirausahaan secara nasional hanya
sebesar 1,65 persen dari total jumlah penduduk di Indonesia, merupakan sesuatu
yang ironis sekali di tengah globalisasi regional dengan nama Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) yang sudah berjalan selama ini. Melihat realitas itu,
Muhammadiyah yang merupakan gerakan Islam berkemajuan tidak bisa berdiam diri
dan harus melangkah berbuat sesuatu untuk mendorong agar gerakan kewirausahaan
nasional terus tumbuh menjadi sebuah kekuatan dalam penentuan globalisasi saat
ini.
Selain itu melalui JSM,
Muhammadiyah ingin memberikan sumbangsih terhadap bangsa ini dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi yang menjadi syarat bagi sebuah kemajuan bangsa. Apalagi
dalam berbagai studi dan kajian memberikan fakta bahwa kemajuan ekonomi bangsa
dipengaruhi dengan geliat para pelaku usaha atau saudagar. Melalui wadah
organisasi JSM inilah, Muhammadiyah ingin mewujudkan cita-cita nasional yakni
membangun kedaulatan secara ekonomi.
Untuk mensosialisasikan JSM
sebagai wadah para saudagar-saudagar Muhammadiyah, Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan
Pimpinan Pusat Muhammadiyah (MEK-PPM) sebagai rahim dari JSM telah
mensosialisasikan dalam temu-temu JSM seperti di Surabaya (Jawa Timur) 2015 dan
Yogyakarta 2016. Alhamdullilah dari temu-temu JSM tersebut telah mendorong
terbentuknya JSM – JSM di wilayah dan daerah dalam membangun sinergi kekuatan
ekonomi antar warga Muhammadiyah selama ini.
Sumber: saudagarmu.com