Oleh:
Immawati Rizka Puspita
Muhammadiyah dalam gerakannya tetap menyeimbangkan ekonomi, memberi
teladan dengan menjalankan bisnis sekaligus berdakwah. Sumber kekuatan ekonomi
muhammadiyah yaitu anggota muhammadiyah itu sediri simpatisme dari setiap
individunya. Muhammadiyah selalu membawa prinsip amar ma’ruf nahi munkar. Namun
di satu sisi ia tidak lepas dari sektor pembangunan ekonomi sebagai penompang
kokohnya dakwah.
Betapa pentingnya ekonomi dalam suatu gerakan mencapai cita cita,
sumber kekuatan dakwahnya didukung oleh para pelaku ekonomi yang memiliki
pengetahuan, strategi keyakinan dan keimanan, sehingga dapat menyebarkan nilai
-nilai kehidupan di masyarakat. Berbagai relasi yang dimiliki muhammadiyah
menjadi satu alasan penting dalam menguatkan gerakan ekonomi muhammadiyah.
Dengan begini kesejahteraan masyarakat tetap terjaga sebagai nilai,
tujuan dan program perjuangan muhammadiyah. Disini muhammadiyah memberikan
kesempatan kepada lingkungan masyarakat dalam berbagai bentuk bantuan, amal,
infaq yang kemudian akan ditransformasikan kembali kepada warga yang membutuhkan,
Muhammadiyah dengan prinsipnya ““Hidup hidupilah Muhammadiyah dan
jangan mencari hidup di Muhammadiyah” dengan begitu muhammadiyah tetap berusaha
menyeimbangkan berbagai permasalahan dan problematika dalam percaturan ekonomi.
Muhammadiyah juga bekerjasama dengan kelas menengah dalam pencapaian ekonomi
muhammadiyah.
Pasang surut ekonomi pun pasti terjadi didalamnya dimana kita
selalu membuat strategi dan usaha yang sesuai mulai dari orang yang berdakwah
memiliki pengetahuan dan iman yang kuat, umur, jenis kelamin, yang dimana
tataran pendakwah masih sangat dibutuhkan yang sesuai dengan kebutuhan. Selain
itu muhammadiyah juga melihat potensi ekonomi pada setiap wilayah, daerah,
cabang dan ranting muhammadiyah yang cukup besar tapi belum diperhatikan.
Dimana ruang tersebut dapat memberikan peluang kekayaan alam yang
potensial dan terjangkau yang dapat meningkatkan perekonomian muhammadiyah. Tak
lupa dalam mengembangkan gerakan ekonomi muhammadiyah kita menggunakan sistem
pengkaderan dan didampingi dengan berbagai dakwah dengan membawa prinsip “amar
ma’ruf nahi munkar” berdagang dan berbisnis dengan membawa nilai kejujuran dan
keikhlasan didalamnya.
Sumber: http://pcimmarfakhruddin.org