Pekalongan - Keberadaan
Koperasi Simpan Pinjam Muhammadiyah (Kospinmu) Karanganyar Pekalongan menjadi
angin segar bagi Muhammadiyah Karanganyar. Selain dapat membantu masyarakat,
koperasi di bawah naungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Karanganyar ini
telah menjadi daya ungkit khusus untuk gerakan dakwah Muhammadiyah di kawasan
tersebut.
Kospinmu mulai berdiri tahun
2002 dengan modal awal sebesar Rp 115 juta dari 32 anggota. Modal tersebut
terus dikelola dengan baik hingga akhirnya berhasil dan eksis sampai sekarang.
Modal Rp 115 juta telah berkembang menjadi Rp 2,5 Miliar.
Keanggotaan Kospinmu kini
tidak kurang dari 9 ribu orang, baik warga Muhammadiyah sendiri maupun non
Muhammadiyah. Dengan jumlah yang dikeluarkan perputaran uang ini Rp3.000,00
setiap tahun.
Baca Juga : HAMKA, Sosok yang Mengajarkan Kesederhanaan
Ketua PCM Karanganyar Arif
Rosyid menceritakan, tahun 2002, di Pekalongan sudah berdiri BTM, bahkan sudah
memiliki tiga cabang. Kemudian dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM)
Kabupaten Pekalongan mengundang cabang-cabang dengan harapan bisa bergerak di
lembaga keuangan dengan praktik ekonomi syariah. Harapannya, lembaga keuangan
itu bisa memberi keuntungan untuk kelancaran dakwah Muhammadiyah di
Karanganyar. Dari sana muncullah untuk mendirikan koperasi yang akhirnya diberi
nama Kospinmu.
“Tahun 2002 muncul Kospinmu.
Lembaga ini menerima masyarakat dengan baik dan bisa mengulas dan Muhammadiyah
semakin percaya diri, ”Arif.
Menurut Arif, sejak itu
Kospinmu menjadi kekuatan bagi PCM. Dampak besar. Diantaranya, kompilasi cabang
beli tanah perlu iuran lagi seperti perlu dilakukan sebelumnya. Berkat Kospinmu
juga, tanah wakaf milik PCM yang dimiliki. Sebanyak 18 bidang milik PCM,
semuanya bisa diambilkan berkat Kospinmu.
“Kospinmu menjadi daya
ungkit sendiri. Waktu kita dirikan SMK, sertifikat untuk cari modal. Tapi sejak
Kospinmu kami enak karena 20 persen dari SHU Kospinmu dihibahkan untuk kegiatan
PCM. Baik kegiatan fisik maupun kegiatan dakwah Muhammadiyah, ”ujar Arif.
Arif mengatakan, Kospinmu
menjadi daya tarik bagi masyarakat sekitar. Tidak hanya warga Muhammadiyah,
tetapi warga non Muhammadiyah. Bahkan, sekitar 70 persen mendapat Kospinmu
bukan warga Muhammadiyah. Menurut Arif, hal itu tidak lepas dari pelayanan yang
diberikan Kospinmu kepada para anggota atau anggota koperasi.
“Pelayanan kita banyak
sekema. Kita juga mencoba syariahnya lebih banyak. Ini TPSnya pak Rozihan
(Pengurus PWM Jateng, Red). Jadi kalau ada produk baru yang kami tawarkan, pak
Rozihan ikut bersama kami untuk diundang dari sisi syariahnya, ”katanya.
Setelah menyelesaikan,
mengkompilasi prinsip ekonomi syariah dipraktekkan, pihaknya dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat. Hal itu sekaligus menjadi dakwah bagi masyarakat,
”terangnya.
Banyak Layanan Jadi Daya
Tarik
Kospinmu terus berkembang.
Dari semula hanya beranggotakan 32 orang saat berdirinya tahun 2002 yang lalu,
Kospinmu kini telah beranggotakan sekitar sembilan ribu orang. Modalnya pun
terus bertambah. Awalnya hanya Rp 115 juta. Sekarang berkembang menjadi Rp 2,5
Miliar dengan perputaran uang sekitar Rp 32 Miliar per tahun.
Pimpinan Cabang Muhammadiyah
Karanganyar diuntungkan karena 20 persen Sisa Hasil Usaha (SHU) Kospinmu memang
dihibahkan untuk PCM demi kelancaran dakwah Muhammadiyah.
Baca Juga : Buku HAMKA, Ulamat Umat Teladan Rakyat
Kospinmu memiliki daya tarik
khusus untuk masyarakat sekitar. Tidak hanya untuk warga Muhammadiyah, tetapi
juga warga non Muhammadiyah. Menurut Daya Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM)
Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, Arif Rosyif, karena daya tarik Kospinmu,
daya tarik Kospinmu tersebut. Sistem syariah juga menawarkan dalam setiap
tawaran.
Arif mengatakan, sebagian
besar layanan Kospinmu adalah Simpanan Plesir (Sederhana). Layanan khusus untuk
yang ingin mendapat bonus wisata dengan simpanan selama tiga tahun. Plesir ke
tempat wisata dilakukan dua kali dalam satu periode, yaitu setiap satu setengah
tahun.
“Selama tiga tahun tabungan
utuh. Kalau mau diambil bisa, masuk juga setoran, ”ucap Arif.
Kegiatan plesir bersama
sudah terealisasi empat kali. Terakhir ke Bandung setelah sebelumnya ke
Yogyakarta. Pernah juga ke Lamongan. Ada sekitar lima bus yang ikut wisata
menggunakan Simple. Di lokasi wisata, mereka dapat kaos dan doorprize.
“Layanan ini menfasilitasi
masyarakat yang ingin plesir bersama-sama. Kalau sedirian kan nggak enak,” ujar
Arif.
Selain itu, Arif
melanjutkan, sejak tahun 2017, Kospinmu telah menyetujui dengan PT Griya Surya
Kajen membuat perumahan yang akan menjadi Kampungmu. Sekitar 12 rumah sudah
laku dan ditempati. Saat ini proses terus berlanjut. Pihaknya bertambah 90
rumah bisa terjual.
“Ini proyek besar yang kami
lakukan. Target kami 90 rumah dijual dan setiap bulan bisa menjual 10 rumah, ya
sampai saat ini belum bisa terealisasi sepenuhnya, ”katanya.
“Kalau nanti sudah jadi kita
bikinin mushalla, TPQ dan kegiatan-kegiatan kemuhammadiyahan,” sambungnya.
Arif berharap, ke depan
Kospinmu bisa jadi lembaga yang terus berkembang dengan aset yang terus
meningkat, jadi bisa terus berkontribusi bagi PCM Karanganyar.
“Pendidkan juga kami
harapkan bisa mandiri dan jadi sekolah unggul dari sisi kualitas,” imbuhnya
(pin)
Catatan: laporan ini tayang
di Tabloid Cermin cetak edisi November 2018
Sumber:
tabloidcermin.com