Malang - Tim Robotik
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berpose setelah menang pada Kompetisi
Robot Indonesia (KRI) kategori Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI)Tim
Robotik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali mendapat gelar juara pada
Kompetisi Robot Indonesia (KRI) kategori Kontes Robot Pemadam Api Indonesia
(KRPAI) di Universitas Dian Nuswantoro Semarang (20-23/6). Ialah Ghufron Wahyu
Kurniawan, Izzan Silmi Aziz, serta Bayu Irawan Nugroho yang membawa ‘DOME’
menjadi robot tercepat dengan perolehan waktu nilai akhir terbaik; 3.44.
Robot DOME UMM ditempel
ketat oleh ‘EILERO’, tim robot yang berasal dari Politeknik Elektronika Negeri
Surabaya dengan perolehan akhir 3.82. Raihan ini menobatkan tim Kampus Putih
untuk ketiga kalinya melanggeng ke gelaran lomba bergengsi tingkat dunia,
Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest (TCFFHRC) di Trinity College
Hartford Connecticut, Amerika Serikat di paruh tahun 2020 mendatang.
Di tahun 2017, dua tim dari
UMM memborong juara 1 dan 2 sekaligus untuk kategori robot berkaki. Dua tim
tersebut yaitu tim InaMuh sebagai juara 1 dan tim Unmuh Malang sebagai juara 2.
Tim InaMuh juga meraih juara poster terbaik. Pada April 2019 juga, ketiga tim
UMM meraih juara pertama dan kedua untuk kategori robot pemadam api berkaki,
dan juara dua untuk kategori robot pemadam api beroda.
Khusnul Hidayat selaku
pembimbing lapangan pun membuka kartu yang menjadi kunci kemenangan DOME,
“Setidaknya ada beberapa point utama yang membuat tim kita menjadi lebih unggul dibandingkan dengan tim-tim lain.
Pertama ialah tim robot kita menggunakan cairan khusus yang jadi media
pengganti air,” ujar Khusnul usai timnya menerima tropi juara di Venue The Club
Graha Padma (23/6).
Selain itu, kedua ialah
ukurannya yang lebih mini yang memberikan dampak postif pada efisiensi serta
keluwesan pergerakan, sehingga pergerakan robot DOME sedikit lebih cepat
dibandingkan yang lain. “Ini yang membuat robot UMM menjadi lebih sempurna,
karena memiliki keunggulan dari segi pergerakan dan efisiensi dalam pemadaman
api,” ungkap pria yang juga Dosen Teknik Elekro Fakultas Teknik UMM ini.
Ketiga, saat melewati
rintangan yang ada di dalam Arena, untuk mencari titik api dan memadamkannya
pun robot DOME UMM mampu melewatinya dengan tanpa kendala berarati. Sehingga
hasil yang didapat menjadi lebih sempurna dan Robot DOME UMM patut dinobatkan
menjadi lawan terberat bagi semua peserta lomba dengan total 22 peserta di
kategori ini. Gelaran KRI kali ini terbagi ke dalam 6 kategori.
“Ke depannya, semoga tim
Robotik kita terus berjaya dan sukses. Saya pesankan kepada anak-anak saya agar
selalu mengikuti perkembangan teknologi, dan kedepan kami akan mempersiapkan
robot yang akan di bawa ke Amerika Serikat untuk mewakili Indonesia karena
telah menjuarai kontes robot pemadam api ini,” pungkas Dr. Ahmad Mubin, MT.
selaku Dekan Fakultas Teknik UMM. (riz/can)
Sumber: umm.ac.id