Oleh: Tarqum Aziz,SHI.,M.Pd
(Wadir Litbang MBS Purwokerto)
Purwokerto, -- Sebanyak 22
santri MBS Purwokerto diterjunkan ke beberapa masjid di sekitar Kecamatan
Kedungbanteng dan kota Purwokerto pada bulan Ramadhan 1440. Beberapa masjid dan
mushola yang mereka singgahi adalah masjid Nidaul Janah Beji, Mushola Wakafiah
Beji, Masjid Besar Kampus Universitas Wijayakusuma Purwokerto, masjid Besar
Fatimatuzzahro dan Masjid 17 Purwokerto. Tugas mereka adalah menjadi imam,
penceramah, muadzin dan guru TPQ.
Menurut Rahmat Yulianto
selaku Wadir Ma’had, tujuan kegiatan ini adalah melatih mental santri dan syiar
dakwah Islam melalui komunikasi langsung dengan masyarakat. Sebelum mereka
melakukan aktivitas ibadah ramadhan, sore harinya mendatangi rumah-rumah
penduduk untuk mengajak anak-anak kecil mengaji TPQ di masjid Nidaul Jannah dan
asrama santri MBS Purwokerto, ungkap Wadir Ma’had.
Ramadhan 1440 adalah
momentum bersejarah bagi santri angkatan pertama pesantren Modern MBS
Purwokerto. Mubaligh Hijrah digelar untuk menyambut bulan suci Ramadhan.
Program Mubaligh Hijrah bertujuan untuk memberi kebermanfaatan yang bisa
dirasakan baik bagi santri maupun bagi masyarakat. Bagi santri, program ini
bisa menjadi pembelajaran bermasyarakat, berbagi pengalaman bersama adik-adik
TPQ sekaligus muhasabah dan pengalaman yang sangat berharga,sehingga dapat
mengadirkan semangat baru bagi masyarakat, terutama bagi anak-anak TPQ sekitar
Masjid Nidaul Jannah dan MBS Purwokerto pada khususnya dan masyarakat luas pada
umumnya, tegas Ricky Giantoro.
Menurut Direktur MBS
Purwokerto tersebut, dengan hadirnya santriMBS Purwokerto dihaapkan dapat
memotivasi anak-anak untuk terus cinta al-Qur’an dan mendorong yang belum bisa
untuk terus belajar sepanjang hayat. Di sisi lain, menurut Tarqum, keberadaan
MBS Purwokerto sebagai salah satu pesanten di Kabupaten Banyumas melalui
Program mubaligh hijrah ini bisa menjadi salah upaya melatih mental santri
sejak dini yang dimulai dari santri kelas VII SMP, di samping untuk
mengoptimalkan potensi secara maksimal santri dalam bidang dakwah.
Program ini merupakan sarana
untuk menempa mental dan memberi pengalaman para santri, baik putra dan putri
dalam berdakwah dan berbuat kepada masyarakat melalui praktik langsung ke
tengah-tengah umat yang sedang merindukan adanya siraman rohani, tegas Wadir
Litbang tersebut. Menurutnya, kehadiran santri MBS Purwokerto di tengah-tengah
masyarakat sebagai mubaligh diharapkan senantiasa berjalan beriringan dengan
dinamika kehidupan masyarakat sehingga segala perbedaan yang ada di masyarakat
menjadi sebuah berkah serta rahmat bagi seluruh alam karena pada dasarnya peran
kader umat dan bangsa itu sangat penting dalam menebarkan nilai-nilai rahmatan
lil alamin dalam kehidupan masyarakat Kota Purwokerto yang multikultural untuk
semakin dinamis, tegas Tarqum (Tarqum).