Bukan rahasia lagi kalau
bidang atau Majelis Kader di Muhammadiyah dan Organisasi Otonom di berbagai
tingkatan banyak yang macet. Menurut pengamatan dan pengalaman yang saya alami
selama ini ada beberapa sebab di antaranya.
Pertama, kurangnya buku
panduan yang relevan untuk pengkaderan di Muhammadiyah.
Kedua, personel di bidang
atau majelis kader tidak memiliki kemampuan atau perhatian kepada pengkaderan.
Sehingga amanah yang mereka pikul sepertinya hanya sekadar jalan saja. Ini
karena Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah, dengan amal usaha di bidang
pendidikan. Maka yang biasanya jalan adalah Majelis Tabligh/Dakwah, Pendidikan,
Ekonomi dan semacamnya.
Ketiga, basis pendataan yang
minim bahkan tidak ada.
Keempat, pengkaderan yang
monoton
Kelima, kurangnya biaya
untuk pengkaderan.
Keenam, pengkaderan belum
menjadi prioritas.
Ketujuh, banyak anak kader
Muhammadiyah sendiri yang tidak diajak aktif di Muhammadiyah.