Setiap pembagian rapor di
SDIT Muhammadiyah Bireuen, saya mendapat kesempatan untuk memberikan kata-kata
sambutan. Tadi juga kesempatan ini, saya manfaatkan dengan baik. Ada beberapa
hal yang selalu saya ulangi. Rangking 1 bagi kami bukan siswa yang punya nilai
tertinggi di rapor tapi rangking 1 bagi kami kesadaran Iman Kepada Allah dan
berakhlak mulia.
Kesadaran iman ini adalah
hal terpenting bagi sekolah kami. Bukan angka-angka 90 hingga 100 yang tertulis
dirapor. Kesadaran akan taat kepada Allah dan Rasul jauh lebih penting.
Bukankah tujuan Allah menciptakan kita untuk beribadah, tunduk patuh kepadanya.
Mengakui bahwa hanya Allah yang berhak disembah. Yang menciptakan manusia,
malaikat, jin, hewan, matahari, bintang-bintang dan seluruh alam semesta. Allah
yang memberi balasan kebaikan dan keburukan. Allah yang mampu menghidupkan dan
mematikan.
Begitu juga keindahan akhlak
yang guru contohkan di sekolah. Siswa terdidik Akhlaknya dengan Al-Qur'an.
Sehingga anak-anak punya nilai karakter lebih dalam keluarga dan lingkungan
masyarakat. Hal ini juga bagian penting dari tujuan pendidikan sesungguhnya.
Akhlak adalah pelajaran penting setelah aqidah. Setiap muslim sejati, akidahnya
mantap akhlaknya juga mantap. Keindahan akhlak nampak dari tutur bicaranya,
kejujurannya, suka memaafkan, tidak egois dan suka memberi nasehat. Saya sering
mendengar cerita dari wali siswa, "Saya akui ust, sejak sekolah di sdit,
anak-anak saya sikapnya baik, santun, dewasa, mandiri dan sering memberi
nasehat buat saya dan adik-adiknya". Alhamdulillah, inilah hasil dari
pendidikan karakter disekolah.
Saya kira orangtua tidak perlu
gengsi dan minder bila anaknya tidak mendapatkan Rangking 1. Takut karena tidak
tinggi nilai rapornya. Sesunghnya yang perlu kita khawatir meninggalkan
generasi yang lemah iman dan akhlaknya. Allah sudah ingatkan kita dalam Alquran
Artinya:“Dan hendaklah
orang-orang takut kepada Allah, bila seandainya mereka meninggalkan
anak-anaknya, yang dalam keadaan lemah, yang mereka khawatirkan terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dan mengucapkan perkataan yang benar”. (an-Nisa’: 9)
Selamat saya ucapkan bagi
wali siswa SDIT Muhammadiyah Bireuen yang mengambil rapor hari ini. Ananda
Shalat 5 waktunya terjaga, auratnya terjaga, konsisten menghafal Alquran, tutur
katanya santun, jujur, akhlaknya baik. Itu lebih bergengsi dari rangking 1. Ini
generasi yang kuat dan generasi emas Islam dimasa yang akan datang.
Kalau ada yang masih
mengeluh, "anak saya di rapor nilainya kurang ustaz, nilai matematika
kurang, nilai Bahasanya kurang, nilai ipa-nya kurang". Tidak perlu
khawatir berlebihan, semua kekurangan masih ada jalan di perbaiki. Tapi kalau
"Ustaz anak saya malas shalat, Malas baca Alquran, bicaranya kotor, tidak
jujur, sering bentak-bentak orangtua". Bapak ibu hal Ini yang paling
bahaya. Dan hal ini tidak tertulis jelas di rapor. Karena orangtuanya yang
lebih tau. Dibandingkan gurunya. Seperti ini baru rangking terakhir. Kalau pun
pintar tetap rangking terakhir.
Orangtua yang baik akan
memahami rangking 1 yang sesungguhnya. Anak kita akan lebih senang, bila kita
apresiasi lebih karena keimanannya dan akhlaknya. "ustaz anak saya imannya
bagus, akhlaknya bagus juga rangking satu dirapor" jawabannya "itu
bonus". Selamat abang-abang dan kakak-kakak SDIT Muhammadiyah Bireuen
sudah naik kelas. Semoga Tambah shaleh, tambah mandiri juga tambah berprestasi
ya?.amiin
Kepsek SDIT Muhammadiyah
Bireuen