Purwokerto -
Seusai mengadakan FORTASI (Forum Ta’aruf dan Orientasi Santri), SMP Pesantren
Modern MBS Purwokerto melanjutkan kegiatannya dengan menggelar Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah (MPLS) yang bertempat di halaman asrama puteri MBS
Purwokerto di Desa Beji, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, Jawa Tengah pada
hari Senin-Rabu (15-17 Juli 2019).
MPLS peserta didik baru
(santri baru) MBS Purwokerto Tahun Pelajaran 2019/2020 ini dihadiri oleh
perwakilan 44 santri-siswi, 26 dewan guru, dan 88 orang tua peserta didik.
Dalam laporannya, Kepala SMP MBS Purwokerto, Tarqum Aziz mengatakan bahwa MPLS
ini bertujuan untuk mendukung proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional dan merupakan titik awal pengenalan jati diri santri. Oleh
karena itu, kegiatan ini akan diarahkan pada aktivitas yang bersifat edukatif
dan kreatif untuk mewujudkan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan.
"Tujuan MPLS yaitu,
mengenali potensi diri santri baru, membantu santri baru beradaptasi dengan
lingkungan sekolah dan sekitarnya, menumbuhkan motivasi dan semangat belajar
efektif bagi santri baru, mengembangkan interaksi positif antara santri dan
warga sekolah lainya, dan menumbuhkan perilaku positif dalam diri santri,"
kata Tarqum dalam sambutanya.
Direktur MBS Purwokerto,
Ricky Giantoro yang juga turut hadir sekaligus membuka MPLS 2019/2020 mengimbau
agar santri baru mampu memanajemen waktu dan teknologi, di mana arus informasi
dan teknologi sekarang menjadi peluang sekaligus tantangan bagi santri
untukmemaksimalakan potensi yang dimilikinya. Kehadiran para santri di MBS
Purwokerto ini membutuhkan kesabaran, ketulusan, dan keikhlasan para tenaga
pendidik dalam mencerdaskan santri didiknya. Oleh karenanya, semua pihak harus
berkontribusi, berkorelasi memajukan pendidikan secara berkesinambungan,
khususnya pendidikan karakter santri, tegas Ricky.
Aktivitas MPLS ini diakhiri
dengan mengadakan brsih lingkungan, game dan outbond di sekitar persawahan Desa
Beji dengan tujuan menggali kehebatan dan kelebihan santri sebagai modal yang
akan digunakan untuk mengantar santri itu ke cita-cita sesuai dengan kemampuan
yang didapatkan.