Malang - Rektor UMM dan
Bupati Kukar berjabat tangan usai menandatangani MoU pendirian Pusat Pendidikan
Vokasi. Momentum Reuni Aktivis dan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Malang (UMM) angkatan 90-95, serta Silaturahmi Ikatan Alumni (IKA) UMM, Sabtu
(27/7), ditandai dengan penandatanganan nota kerjasama antara UMM dan
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dalam pendirian Pusat Pendidikan
Vokasi.
Drs. Edi Damansyah. M.Si,
Bupati Kukar hadir langsung untuk menandatangi nota kesepemahaman yang
disaksikan oleh Mendikbud Republik Indonesia Prof. Dr. Muhadjir Effendy,
M.A.P., Bupati Pasuruan M. Irsyad Yusuf, S.E, MMA yang juga ketua umum IKA UMM,
serta Rektor UMM, Dr. Fauzan, M.Pd.
Baca juga: UMM Resmi Buka Prodi Profesi Fisioterapi
Berdasarkan data statistik,
sumber daya alam (SDA) berupa minyak dan gas (Migas) yang merupakan sektor
penyumbang ekonomi terbesar yakni 63%. Namun demikian, belajar dari negara
lainnya yang mengalami kemunduran karena hanya mengandalkan SDA. Sehingga, Edi
menilai perlu paradigma baru dalam proses membangun.
Jika sumber daya yang tak
terbarukan itu habis, sambung Edi, maka kita perlu menyiapkan sektor
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), yakni melalui Pendidikan,” ungkap
Bupati Kukar di hadapan Alumnus Kampus Putih. Kerjasama ini, dinilai Edi,
penting sebagai bentuk ikhtiar memajukan kualitas SDM Indonesia.
Sesi foto bersama Rektor
UMM, Dr. Fauzan, M.Pd, Mendikbud RI, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., Bupati
Pasuruan M. Irsyad Yusuf, S.E, MMA serta Drs. Edi Damansyah. M.Si, Bupati Kukar
dan segenap pengurus IKA UMM. (Foto: Rino/Humas)Selain pemanfaatan lahan
eks-tambang dan asset bangunan, ruang lingkup kesepakatan juga melakukan
pengembangan pusat pendidikan vokasi di beberapa bidang. Di antaranya agrokompleks,
teknologi informasi dan komunikasi, pariwisata, kesehatan manajemen logistik,
hingga, pengembangan ekonomi kreatif.
Pendirian dan pengembangan
Pusat Pendidikan Vokasi dalam bentuk Politeknik ini memanfaatkan lahan dan aset
eks-tambang milik Pemerintah Kukar. “Pemilihan lahan ini dimaksudkan agar
stigma yang selama ini melekat di masyarakat bahwa lahan tambang yang sudah tak
terpakai tak bisa dimanfaatkan lagi,” terang Edi.
“Pesan saya kepada seluruh
elemen yang hadir saat ini, semoga bisa menanamkan Budaya Kerja atau Corporate
Culture serta kedisiplinan yang baik kepada generasi selanjutnya. Hal ini
dimaksudkan menuju bangsa yang lebih baik,” tutur Prof. Dr. Muhajir Effendy,
M.A.P yang juga Wakil Ketua Badan Pembina Harian UMM.
“Kerjasama ini bisa terjadi
karena adanya peran aktif dari Ikatan Alumni UMM yang ada di Kalimantan Timur
(Kaltim). Terima kasih atas segala kontribusi yang telah diberikan. Semoga
silaturahmi ini semakin memperluas serta menguatkan kebermanfaatan para alumni
di seluruh pelosok Indonesia,” pungkas Rektor UMM Dr. H. Fauzan, M.Pd.
(riz/zak/can)
Sumber: umm.ac.id